Pulau Lombok memang mempunyai beraneka potensi wisata yang pantas untuk Kamu sertakan di agenda perjalanan wisata Anda. Keasrian alam pulau Lombok memang sudah tidak diragukan lagi. Segala wisata alam juga telah dibuka untuk umum serta dapat dirasakan keasriannya oleh seluruh pengunjung. Antaranya pantai Senggigi, Sire Beach, Gili Meno, Gili Air, Gili Trawangan, dan yang lain.
Tapi tempat wisata pulau Lombok tidak hanya terbatas dalam pesona alamnya saja. Keindahan wisata pulau Lombok begitu juga mempunyai kekayaan budaya yang menyenangkan untuk didatangi. Salah satunya yaitu Desa Sukarare.


Photo via instagram @mulyahati_tour
Jikalau Kamu sedang berwisata pada pulau Lombok dan hendak mencari oleh-oleh terutama kain tenun ala Lombok, maka Anda diwajibkan datang menuju Desa Sukarare. Pada desa tersebut mayoritas penduduknya adalah penenun kain ala Lombok. Selain demi merekrut kain tenun itu, Kamu serta dapat langsung melihat cara pembuatannya. Atau bahkan Kamu bisa mencoba untuk belajar menciptakan kain tenun ini.


Photo via instagram @annisarahim
Desa Sukarare adalah salah satu desa wisata tenun serta berikutnya ialah Desa Banyumulek dan Desa Sade. Desa Wisata Sukarare bertempat berkisar 20 km mulai pusat kota Mataram. Di selama jalan menuju desa, Kita akan begitu menemui orang-orang yang menjajarkan kain tenun dan sekaligus memperlihatkan bagaimana trik membuatnya.
Menenun merupakan hal suatu diwajibkan buat setiap peremppuan Suku Sasak yang diam dalam desa itu. Karena seorang gadis dianggap sudah boleh menikah jikalau telah mempunyai keterampilan menenun kain khas Lombok ini. Setiap gadis remaja yang mau menikah terlebih dahulu diharuskan memenuhi syarat keahlian menenun ini, atau dalam bahasa Suku Sasak disebut dengan “nyesek”.


Photo via instagram @olive.sandra
Nyesek sebagai mata pencaharian utama Suku Sasak Sukarare selain dari berkebun Semua kaum pria mengurus kebun sementara seluruh wanita tinggal dirumah sambil menenun. Tapi jika sudah saatnya musim menanam atau memetik hasil, segala wanita begitu juga selalu ikut membantu para suami. Hasil dari nyesek ialah berupa Sarung Songket khas Lombok yang sering dipakai demi acara-acara adat Suku Sasak, contohnya di upacara “Pesat besar” dan “Begawe beleq”.


Photo via instagram @sutrisno.dewayany
Ketika para wisatawan datang untuk melihat-lihat kain tenun, merekapun akan diajak demi berkeliling memperhatikan proses membuat kain tersebut. Tak sekedar proses menenunnya saja, tetapi begitu juga sejak proses awal pemintalan kapas jadi benang yang berikutnya dipakai untuk menenun.
Tulisan oleh donorudi2635
—–
Follow Destinasio on:
Facebook destinasiomag
Twitter @destinasiomag
Instagram @destinasiomag
Email : heyo@destinasio.com